Finally, aku sempat masak yang jadi tantangannya Rurie. Resep ini di dapat dari resep sisipan majalah Kartini (koleksi ibuku yang aku ambil waktu aku pindah ke Melbourne) no 398 tahunnya sudah lupa. Bonus resep ini tentang Aneka santapan Sang Raja dari dapur Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pilihan-ku jatuh ke Bistik Edan ini, karena namanya unik dan ternyata gampang sekali membuatnya, rasanya pun ternyata enak...
Konon, dinamakan edan ini karena setelah menikmati makanan ini, sang Raja berucap: "wei...dan..." (hal ini diungkapkan untuk menyatakan enak)- dikutip dari buku resepnya.
Bistik Edan
Bahan:
1 ekor ayam kampung, potong-potong sesuai selera.
6 butir bawang merah, diiris tipis
3 siung bawang putih , di iris tipis
1 sdt terasi
garam dan cuka secukupnya
3 buah cabai merah
3 buah cabai hijau
1 sdm kecap manis
minyak goreng secukupnya
air secukupnya
Cara membuat:
Goreng potongan ayam di dalam minyak hingga kuning kecoklatan ( aku rendam potongan daging ayam dengan sedikit garam dan merica). Sisihkan.
Tumis bawang merah dan putih sampai harum, masukkan terasi, ayam goreng, kecap manis, air, garam dan cuka. Masak sampai ayam empuk dan bumbu meresap. Terakhir masukkan cabai merah dan hijau. Sajikan.
1 comment:
Evi makasih buat entrynya ya :) jarang2 nih ngicipin hidangan buat para Raja :D
Post a Comment